Relevansi Pemikiran Pendidikan Islam Hasan al-Banna dalam Pembentukan Generasi Rabbani di Era Kontemporer

Abstract

Abstract

This study examines the relevance of Hasan al-Banna's Islamic education thought in facing the challenges of the contemporary era. As the founder of the Muslim Brotherhood, Hasan al-Banna offers a framework for Islamic education that not only forms an intellectually intelligent generation but is also noble and committed to carrying out Islamic values. In the context of the challenges of globalization and secularization, this research examines al-Banna's thoughts through a qualitative method with a descriptive analysis approach to literature sources. The results of this study indicate that al-Banna's thoughts remain relevant in the modern context, especially through a comprehensive educational approach between the aspects of reason, body, and ghaib. However, this research also reveals some limitations of al-Banna's thinking that require adaptation, such as the need for balance with science and technology that support individual progress in the modern era. The implications of this research offer guidance for Islamic educational institutions in formulating relevant curricula and educational methodologies to produce a generation of adaptive Muslims with strong characters.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji relevansi pemikiran pendidikan Islam Hasan al-Banna dalam menghadapi tantangan era kontemporer. Sebagai pendiri Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna menawarkan kerangka pendidikan Islam yang tidak hanya membentuk generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berkomitmen dalam mengemban nilai-nilai Islam. Dalam konteks tantangan globalisasi dan sekularisasi, penelitian ini meneliti pemikiran al-Banna melalui metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif terhadap sumber literatur atau kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran al-Banna tetap relevan dalam konteks modern, terutama melalui pendekatan pendidikan yang menyeluruh antara aspek akal, jasmani, dan qalb. Namun, penelitian ini juga mengungkap beberapa keterbatasan pemikiran al-Banna yang memerlukan adaptasi, seperti perlunya keseimbangan dengan ilmu sains dan teknologi yang mendukung kemajuan individu di era modern. Implikasi dari penelitian ini menawarkan panduan bagi institusi pendidikan Islam dalam merumuskan kurikulum dan metodologi pendidikan yang relevan untuk mencetak generasi Muslim yang adaptif dan berkarakter kuat.