Ma’na Cum Maghza: Hermeneutika Kontekstual Sahiron dalam Tafsir Kontemporer

Abstract

Penafsiran Al-Qur’an dalam konteks kekinian memerlukan pendekatan yang mampu menangkap pesan ilahiah secara substantif sekaligus relevan dengan realitas sosial. Sahiron Syamsuddin menawarkan pendekatan Ma’na Cum Maghza sebagai ikhtiar metodologis dalam menjawab kebutuhan ini. Pendekatan ini tidak hanya menggali makna linguistik-historis dari teks, tetapi juga menekankan pencarian makna kontekstual yang signifikan bagi masyarakat modern. Berangkat dari kegelisahan atas pendekatan tekstual yang kaku maupun hermeneutika Barat yang dianggap terlalu liberal, Sahiron mengusulkan suatu jalan tengah berbasis nilai-nilai tafsir klasik, usul fikih, dan analisis sosial-humaniora. Pendekatan ini menekankan dua tahap utama: pertama, analisis historis-linguistik atas teks dan konteks turunnya ayat; kedua, analisis signifikansi pesan moralnya terhadap problematika kontemporer. Melalui pendekatan ini, Sahiron berharap Al-Qur’an tetap menjadi sumber etika serta solusi bagi tantangan zaman seperti radikalisme, ketimpangan sosial, dan krisis moral. Studi ini bertujuan menjelaskan fondasi metodologis, langkah-langkah teknis, serta relevansi pendekatan Ma’na Cum Maghza terhadap hermeneutika Al-Qur’an kontemporer. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi tokoh dan analisis isi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan ini merupakan bentuk rekonstruksi hermeneutika Qur’ani yang moderat dan kontekstua