Model Purifikasi dan Modernisasi dalam Pendekatan Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Abstract

Abstract

This study discusses models of purification and modernization in the approach of Islamization of knowledge as an effort to integrate Islamic values with developments in modern science. The advancement of secular science often separates spiritual elements from rational aspects, thus requiring an Islamization process so that knowledge returns to being based on the principle of tawhid. This study uses a descriptive qualitative method with a literature review approach that examines the ideas of figures such as Syed Muhammad Naquib al-Attas and Ismail Raji al-Faruqi. The results of the study show that the purification model focuses on the purification of knowledge from non-Islamic values and strengthening the dimension of revelation as a source of truth. Meanwhile, the modernization model emphasizes methodological renewal and adaptation to the times to ensure knowledge remains relevant. Both models are complementary, where purification maintains the direction of values and modernization renews their form and application. The synergy between these two models gives rise to a paradigm of knowledge that is holistic, integrative, and civilized, capable of addressing global challenges without losing its Islamic identity.

Abstrak

Penelitian ini membahas model purifikasi dan modernisasi dalam pendekatan Islamisasi ilmu pengetahuan sebagai upaya pengintegrasian nilai-nilai keislaman dengan perkembangan ilmu modern. Kemajuan ilmu pengetahuan yang bersifat sekuler sering kali memisahkan unsur spiritual dari aspek rasional, sehingga diperlukan proses Islamisasi agar ilmu kembali berlandaskan nilai tauhid. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan yang menelaah gagasan para tokoh seperti Syed Muhammad Naquib al-Attas dan Ismail Raji al-Faruqi. Hasil kajian menunjukkan bahwa model purifikasi berfokus pada pemurnian ilmu dari nilai-nilai non-Islam dan penguatan dimensi wahyu sebagai sumber kebenaran. Sementara itu, model modernisasi menekankan pembaruan metodologi dan adaptasi terhadap perkembangan zaman agar ilmu tetap relevan. Keduanya memiliki hubungan yang saling melengkapi, dimana purifikasi menjaga arah nilai dan modernisasi memperbarui bentuk serta penerapannya. Sinergi antara dua model ini melahirkan paradigma ilmu yang holistik, integratif, dan berkeadaban, yang mampu menjawab tantangan global tanpa kehilangan jati diri keislaman.